Rabu, 21 Oktober 2009

ABOUT BATIK

BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA

Awalnya batik merupakan pakaian raja-raja di Jawa pada abad-abad yang lalu kemudian berkembang menjadi pakaian sehari-hari masyarakat Jawa. Meskipun batik identik dengan pakaian adat Jawa, namun kini batik sudah menjadi pakaian nasional bagi masyarakat Indonesia, bahkan UNESCO pada 2 Oktober 2009 di Abudhabi secara resmi mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) dengan demikian batik semakin di manca negara. Penggunaannyapun tidak lagi sebagai pakaian adat tetapi sudah mengikuti perkembangan mode busana baik bagi wanita maupun pria, bahkan biasa digunakan sebagai desain interior dan perlengkapan rumah tangga.

Brdasarkan teknik pembuatannya batik dibedakan atas :
• Batik Tulis, adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan
menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain
• Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel yang umumnya
terbuat dari tembaga) sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu
digambar terlebih dahulu.
• Batik Printing, proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik membatik
tradisi, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak
dipakai untuk seragam sekolah, kantor atau instansi.
Batik Ikat Celup, pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan
penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam
serat kain. Membatik dengan proses ini disebut batik jumputan.
Batik Lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman
bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. (baca lebih jelas
tentang Batik Lukis, di bawah !)

Bila dilihat dari motifnya batik dapat dibedakan menjadi dua :
Batik Tradisionil (Klasik), batik mengikuti motif tradisi yang sudah baku.
Batik Modern, batik ini baik motif atau warnanya dibuat bebas sesuai kreasi
senimannya. Batik ini cara pembuatannya tidak terikat oleh aturan teknik yang ada.
Termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada
motif, bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang belum tentu sama di setiap produknya

TENTANG BATIK YG LAIN

Tambah wawasan anda tentang batik di : http://javabatik.org

RAGAM HIAS

MOTIF BATIK


Parang Barong

Sinomgurdo

Roromendut

Purbobuwono

Polengmangkuro

Paranggapit

Parang

Niti Karawitan

Kembang Waluh

Godeg

Ambarsekar

Sido Mukti

Sido Wirasat

Sido Mulyo

Sido Mukti

Sido Luhur

Sido Asih

Kawung

Cuwiri

Ciptoning

Ceplok Ksatrian

Bondet

Wahyu Tumurun

Udan Liris

Truntum

Slobog

Semen Rante

Sekar Jagad

Tambal

Parang Rusak Barong

Motif Parang

FILOSOFI BATIK

FILOSOFI MOTIF BATIK

1. Motif Parang Rusak Barong : Parang menggambarkan senjata dan kekuasaan. Ksatria
yang mengunakan batik ini akan berlipat ganda kekuatannya.
• Zat Warna : Soga alam
• Kegunaan : Sebagai kain panjang
• Unsur Motif : Parang, Mlinjo
• Ciri khas : Kerokan

2. Motif Parang Kusumo : Bunga yang sedang meka, diharapkan pemakainya terlihat indah.
• Zat Warna : Napthol
• Kegunaan : Dipakai saat pasangan penganten tukar cincin
• Unsur Motif : Parang, Mlinjon
• Ciri khas : Kerokan

3. Motif Truntum : Artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun pasangan
penganten
• Zat Warna : Soga alam
• Kegunaan : Dipakai saat pernikahan
• Unsur Motif :
• Ciri khas : Kerokan

4. Motif Sido Mukti : Selalu dalam keadaan berkecukupan dan bahagia.
• Warna : Soga alam
• Kegunaan : Sebagai kain dalam upacara perkawinan
• Unsur Motif : Garuda
• Ciri khas :

5. Motif Kawung : Biasa dipakai keluarga dan keluarganya, sebagai lambang keperkasaan
dan keadilan.
• Warna : Napthol
• Kegunaan : Kain panjang
• Unsur Motif : Geometris
• Ciri khas :

6. Motif Ciptoning : Diharapkan pemakainya menjadi orang baik, mampu memberi petunjuk
jalan yang benar.
• Warna : Soga alam
• Kegunaan : Kai panjang
• Unsur Motif : Parang, Wayang
• Ciri khas : Kerokan

7. Motif Pamiluto : Pamiluto berasal dari kata “pulut” yang berarti perekat. Dharapkan
pemakai batik bias menimbulkan daya tarik.
• Warna : Soga alam
• Kegunaan : Kain panjang saat pertunangan
• Unsur Motif : Parang, ceplok, truntum
• Ciri khas :

8. Motif Cuwiri : Cuwiri artinya kecilkecil.Diharapkan pemakainya terlihat pantas dan
dihormati.
• Warna : Soga alam
• Kegunaan : Sebagai “semek”an dan kemen dalam upacara “mitoni”
• Unsur Motif : Meru, gauda
• Ciri khas :

9. Motif Nitik Karawitan : Pemakainya orang yang bijaksana.
• Warna : Soga alam
• Kegunaan : Kain panjang
• Unsur Motif : Ceplok
• Ciri khas : Kerokan

10. Motif Tambal : Ada kepercayaan bahwa bila orang sakit memakai kain ini sebagai
selimut akan lekas sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru.
• Warna : Soga alam
• Kegunaan : Kain panjang
• Unsur Motif : Ceplok, parang , meru
• Ciri khas : Kerokan

nge BATIK

BATIK KLASIK

Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum, ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang lebih hidup.

Proses Pembuatan Batik Klasik

Hampir setiap orang pernah melihat batik. Bahkan banyak diantaranya yang pernah melihat cara pembuatan batik. Mereka mengira bahwa mereka melihatnya dalam perjalanannya di Jawa sewaktu kunjungan ke sebuah tempat kerja batik dimana para wanita menggambar desain-desain pada kain putih dengan sebuah canting. Bagian ini, dimana sesungguhnya merupakan penerapan malam adalah hanya satu dari berbagai langkah pemrosesan yang harus dilakukan untuk menjadikan suatu barang bernama batik.

BATIK MODERN

Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun desainnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya. Terkadang pada beberapa area desain, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain dan pewarnaannya terserah pada citarasa seni pembuat dan tergantung bahan-bahan pewarnanya. Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb.

Proses Pembuatan Batik Modern

Pengerjaan pada batik modern memiliki prinsip yang sama seperti pada proses pembuatan batik klasik karena batik modern merupakan perkembangan dari variasi batik klasik.

BATIK LUKISAN

Dengan perkembangan-perkembangan teknik maupun pewarnaan batik tersebut, maka batik pun diaplikasi dalam berbagai bidang seni lain diantaranya, seni lukis batik (batik painting) yaitu lukisan dengan menggunakan media bahan, pemrosesan dan pewarnaan seperti halnya pada pembuatan batik.

Proses Pembuatan Batik Lukisan

Dipersiapkan kain katun atau sutera seluas bidang lukis yang diinginkan.

Kemudian dibuat sket atau coretan-coretan atau apapun tergantung dari masing-masing orang yang ingin membuatnya, karena terkadang untuk langsung menuangkan ekspresi seninya, pembatikan di atas kain dilakukan tanpa menggunakan sket atau coretan-coretan terlebih dahulu namun langsung mencoretkan malam dengan canting ataupun kuas di atas kain. Pada batik lukis ini seringkali pembatikan dan pewarnaan dilakukan beriringan untuk mendapatkan hasil lukisan yang diinginkan.

Khusus pada pewarnaan untuk menciptakan efek-efek khusus, gradasi atau efek-efek yang lainnya terkadang selain kuas digunakan juga kapas atau potongan kain.

Yang terpenting dalam proses pembuatan batik lukis ini adalah perpaduan antara pengerjaan pembatikan dan pewarnaan yang tergantung dari citarasa seni pembuatnya. Sesungguhnya pembuatan batik lukis ini sangatlah rumit ketika ingin mendapatkan warna dan efek yang diinginkan karena terkadang warna dan efek tersebut tidak dapat tercapai. Namun jika warna dan efek tersebut dapat tercapai maka akan mendapatkan lukisan dengan warna yang sangat indah luar biasa. Disinilah kelebihan dari lukisan batik dibanding lukisan lain.

Lukisan yang indah akan terlihat pada kain setelah proses pelorodan malam batik dilakukan

Selain seni lukis batik tersebut masih banyak seni batik lainnya dan salah satunya yang berhubungan dengan kerajinan tangan adalah seni batik kayu (wood batik) yaitu pembatikan yang dilakukan diatas media kayu ataupun pahatan kayu dengan pemrosesan dan pewarnaan batik.